Lazismu Delanggu serahkan 80 Buku HPT, warga Muhammadiyah didorong melek syariat dan aktif berdakwah

Delanggu- Pengajian rutin PRM se-Cabang Delanggu Jumat di Masjid Roudhotul Mukminin Geneng Sidomulyo (30/5) terasa spesial. Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se-Cabang Delanggu berkumpul dalam acara pengajian rutin yang kali ini dibarengi dengan penyerahan 80 eksemplar buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) dari Lazismu.
Buku HPT ini bukan buku biasa. Isinya memuat keputusan-keputusan penting soal ibadah, muamalah, hingga prinsip hidup menurut Muhammadiyah. Ketua Lazismu Cabang Delanggu, Buya Al Ghozali, secara simbolis menyerahkan buku tersebut kepada perwakilan ranting. “Ini bentuk dukungan untuk dakwah berbasis ilmu dan kejelasan hukum. Harapannya, buku ini bisa jadi rujukan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ketua PRM Sidomulyo, Edy Hartono, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar PRM Sidomulyo terus berkembang dan makin aktif memberi manfaat untuk umat. “Kami ingin PRM bisa jadi role model dalam dakwah dan pelayanan sosial,” katanya penuh semangat.
Dalam sesi pengajian, Drs. H. Muhammad Chotib membahas tema Fi Sabilillah — istilah yang mungkin terdengar asing bagi Gen-Z, tapi punya makna yang dalam: berjuang di jalan Allah. Menurutnya, segala bentuk amal yang tidak melanggar syariat, seperti zakat, wakaf, dan infaq/sedekah, bisa jadi jalan untuk mendapat ridho Allah.
“Jangan takut berkarya, selama itu tidak melanggar hukum Allah. Di Muhammadiyah, semua amal baik asal tidak melanggar syariat, insyaAllah diperbolehkan,” terang H. Chotib.
Sementara itu, Ketua PCM Delanggu, H. Supriyanta, SE, mengingatkan pentingnya menjaga diri dari khamr (minuman keras). “Khamr itu haram, dan dampaknya bisa menghancurkan masa depan. Jaga diri, jaga lingkungan,” pesannya.
Acara berlangsung hangat dan penuh semangat. Generasi muda Muhammadiyah tampak antusias menyimak materi, menandakan bahwa penguatan ideologi dan pemahaman agama di kalangan warga Muhammadiyah makin menggeliat. Dengan tambahan 80 buku HPT, diharapkan para aktivis muda punya bekal kuat untuk tetap istiqomah dalam dakwah dan kehidupan sehari-hari.
