Unta, Sapi, dan Kambing: Mana yang lebih Utama untuk kurban?
Dalam Pengajian Tarjih beberapa tahun yang lalu, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Fuad Zein, memberikan penjelasan mengenai kurban terbaik di antara unta, sapi, dan kambing. Pembahasan ini menjadi penting mengingat perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai hewan kurban yang paling afdhal.
Fuad Zein merujuk pada pendapat mazhab Hanafiyah, Syafi’iyah, Hanabilah, dan Ibnu Hazm, yang menyepakati bahwa berkurban dengan satu unta lebih baik daripada satu sapi, satu sapi lebih baik daripada satu domba, dan satu domba lebih baik daripada satu per tujuh sapi.
Namun, pandangan ini berbeda dengan Imam Maliki yang menganggap urutan terbaik adalah kambing, kemudian sapi, lalu unta. Hal ini didasarkan pada hadis Anas bin Malik yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw selalu memilih yang paling afdhal, dengan mayoritas kurbannya berupa kambing atau domba. “Rasulullah saw berkurban dengan dua domba, dan saya berkurban dengan dua domba” (HR. Al-Bukhari).
Perbedaan pendapat ini menunjukkan bahwa urutan kurban yang paling afdhal masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama. Namun, Fuad menekankan bahwa pandangan yang menyatakan bahwa unta lebih utama jika mampu, kemudian sapi, dan terakhir kambing, dianggap lebih kuat berdasarkan beberapa alasan.
Pertama, urutan binatang kurban dalam hadis Nabi saw tentang keutamaan lebih awal mendatangi shalat Jum’at dimulai dengan unta, lalu sapi, kemudian kambing. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at, kemudian pergi salat pada saat pertama maka seakan-akan ia berkurban unta, barangsiapa pergi pada saat kedua maka seakan-akan ia berkurban seekor sapi, barangsiapa pergi pada saat ketiga maka seakan-akan ia berkurban seekor kambing…” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Kedua, binatang unta lebih besar, lebih mahal, dan lebih banyak dagingnya sehingga lebih bermanfaat bagi kaum muslimin. Ketiga, kondisi Rasulullah saw yang sering berkurban dengan kambing atau domba disebabkan untuk meringankan umatnya, mengingat tidak semua orang memiliki unta, tetapi banyak yang memiliki kambing.
Dengan demikian, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, pandangan Fuad yang merupakan anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah memberikan pemahaman bahwa berkurban dengan unta adalah yang paling utama jika mampu, diikuti oleh sapi, dan terakhir kambing. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah kurban sesuai dengan kemampuan masing-masing.